Sosok Teladan yang Membuat Malaikat Malu
Mengenai sikap kepada para sahabat dekatnya, tentu Baginda Rasul tahu tentang karakteristik mereka masing – masing. Layaknya Umar bin Khattab yang tegas pemberani, sahabat Utsman terkenal dengan kedermawanannya, Abu Bakar yang rendah hati dan lemah lembut, kemudian sahabat Ali bin Abi Thalib yang terkenal amanah, jujur dan tegas. Sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW, mereka semua sering bergaul bersama beliau –menjalin silaturrahim dan meminta bimbingan kepada beliau mengenai setiap prilaku keseharian.
Ketika di antara sahabat bertamu ke rumah Baginda Rasul untuk berbincang – bincang, sementara beliau bersama istrinya Aisyah r.ha, mereka pun masuk satu persatu. Sampai pada akhirnya telah dikabarkan oleh Rasulullah, satu sosok sahabat Nabi yang memiliki perilaku mengagumkan –hingga para malaikat pun turut malu saat bertemu dengannya. Siapakah Itu ?
Seperti yang kita kenal sahabat Rasulullah SAW yang memiliki sifat pemalu, yaitu Utsman bin Affan R.A. Hal demikian memang terdapat hadits yang telah menggambarkan mengenai sifat beliau. Dimana dalam sebuah riwayat, Nabi SAW bersabda :
“ Orang paling memiliki kasih sayang di antara umatku adalah Abu bakar, Paling teguh dalam menjaga ajaran Allah yaitu Umar, yang paling pemalu adalah Utsman. ( H.R. Imam Ahmad, Ibnu Majjah, Al hakim, dan At Tirmidzi )
Sifat pemalu yang dimiliki Utsman R.A ternyata mampu membuat para malaikat menanggapinya. Dikisahkan dalam sebuah riwayat dari Aisyah r.ha, katanya : “ Nabi SAW telah berbaring di rumahku sambil menyingkap pahanya ( kedua betisnya ), kemudian datang Abu Bakar meminta izin ( untuk masuk ), lalu Nabi memberi izin kepadanya kemudian berbicara ( dalam keadaan seperti itu ). Kemudian ( datang ) Umar R.A meminta izin dan Nabi memberi izin kepadanya ( masih dalam keadaan seperti itu) kemudian berbicara. Lalu Utsman bin Affan meminta izin ( untuk masuk ), kemudian nabi SAW duduk dan menyamakan ( menutupi pakaian ) –nya. Lalu Utsman masuk kemudian berbincang – bincang ( dengan baginda Rasul ).
Ketika Utsman sudah keluar, maka Aisyah bertanya kepada nabi : Wahai Rasulullah! Abu Bakar masuk engkau tidak kaget dan mempedulikannya, ketika Umar masuk engkau juga tidak kaget dan tidak mempedulikannya. Dan ketika Utsman masuk engkau duduk dan menutupi pakaian engkau. Sembari Rasulullah bersabda : “ Apakah aku tidak malu dari seseorang yang para Malaikat pun malu kepadanya ( Utsman ).” ( H.R Imam Muslim / Shahih sebagaimana dalam Ash-Shahihah )
Rasa pemalunya Utsman itu bisa diartikan dalam wujud perilaku kesopanannya, terlebih saat bertemu baginda Rasulullah sebagai pembawa risalah. Maka begitu pula Rasulullah menghargai sahabatnya itu, karena telah mencerminkan kehati-hatiannya dalam menerapkan perilaku keseharian. Rasa malu juga sebagian dari keimanan seseorang, karena dengan inilah akan bisa mendorong manusia untuk tidak berbuat keji terhadap sesama, disebabkan oleh rasa malunya untuk melakukan apa –apa yang dibenci oleh Allah SWT.
Dalam sebuah riwayat juga pernah diceritakan dari Hasan R.A mengenai sifat Utsman yang pemalu ini, ia berkata : “ Bahkan ketika di dalam rumah yang pintunya digembok, Utsman R.A tidak pernah menanggalkan pakaiannya ketika menuangkan air ke badannya. Perasaan malunya tidak membiarkan ia untuk menegakkan punggungnya.”
Utsman malu karena tingginya ketaatannya kepada Allah SWT, sampai – sampai membuat para Malaikat pun ikut malu terhadapnya. Jadi, malu memang sebagai gambaran sifat kebaikan manusia. Demikian memang sesuai pesan sahabat Umar bin Khattab dari Aisyah r.ha : “ Wahai manusia, malulah kepada Allah yang Maha Suci. Apabila aku pergi ke tempat buang hajat, kepalaku menunduk karena malu kepada Allah yang Maha Agung dan Maha Tinggi. ”
Comments
No comment yet.